Cerita Candi Prambanan

Cerita Candi Prambanan tak hanya dikenal sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, tetapi juga menyimpan kisah legenda yang menarik. Cerita paling populer yang melekat pada candi ini adalah kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Legenda ini memberikan nuansa emosional pada bangunan megah yang hingga kini menjadi warisan budaya dunia.

Cerita Candi Prambanan

Legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso

Asal Usul Dua Tokoh dari Kerajaan yang Berbeda

Dalam cerita rakyat, Roro Jonggrang adalah putri dari Ratu Baka, penguasa Kerajaan Baka. Sementara itu, Bandung Bondowoso merupakan pangeran dari Kerajaan Pengging dan putra mahkota Prabu Damar Maya.

Legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso

Peperangan yang Berujung pada Cinta

Setelah berhasil menaklukkan Kerajaan Baka dalam peperangan, Bandung Bondowoso jatuh hati pada Roro Jonggrang. Namun, perasaan tersebut tidak langsung berbalas.

Lamaran dan Tantangan Tak Masuk Akal

Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang. Akan tetapi, sang putri memberikan syarat yang tampaknya mustahil: membangun seribu candi hanya dalam satu malam.

Pembangunan Candi Prambanan dengan Bantuan Jin

Berbekal kekuatan gaib dan bantuan para jin, Bandung Bondowoso berhasil membangun ratusan candi dalam waktu singkat. Salah satu yang ia bangun adalah Candi Prambanan, termasuk juga Candi Sewu di dekatnya.

Roro Jonggrang Mencurangi Janji dan Mendapat Kutukan

Tak ingin memenuhi janjinya, Roro Jonggrang menipu Bandung dengan cara memalsukan waktu pagi. Menyadari kecurangan itu, Bandung Bondowoso marah dan mengutuk sang putri menjadi arca Dewi Durga. Konon, patung Durga di dalam Candi Siwa adalah jelmaan Roro Jonggrang.

Fakta Sejarah Candi Prambanan

Dibangun pada Abad ke-9 Masehi

Secara historis, Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa utama agama Hindu.

Didedikasikan untuk Trimurti

Kerajaan Mataram Kuno mempersembahkan kompleks candi ini untuk Trimurti: Brahma sang pencipta, Wisnu sang pemelihara, dan Siwa sang perusak.

Candi Siwa sebagai Struktur Utama

Di antara ketiga candi utama, Candi Siwa adalah yang terbesar, menjulang setinggi 47 meter dan menjadi pusat perhatian di kompleks Prambanan.

Pemugaran Pasca Bencana

Sejak mengalami kerusakan akibat gempa Yogyakarta tahun 2006, Candi Prambanan kemudian menjalani proses restorasi dan pemugaran secara bertahap guna menjaga keutuhan arsitekturnya.

Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Sejak tahun 1991, UNESCO secara resmi menetapkan Candi Prambanan sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu peninggalan budaya penting di dunia.

Kesimpulan

Sebagai sebuah legenda, kisah Roro Jonggrang memberikan warna tersendiri pada kemegahan Candi Prambanan. Selain itu, cerita ini juga mampu menyentuh sisi emosional dan membangkitkan imajinasi masyarakat. Di sisi lain, fakta sejarah mencerminkan keunggulan arsitektur dan nilai budaya tinggi yang diusung oleh Kerajaan Mataram Kuno. Maka, tidak heran jika Candi Prambanan menjadi destinasi wisata sejarah sekaligus spiritual yang begitu memesona hingga kini.

Baca Juga : Menjaga peninggalan budaya lewat narasi legenda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *